Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Juli 2010

PENDEKATAN-PENDAKATAN DALAM BELAJAR-MENGAJAR

A. Pendekatan Lingkungan

Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ini dapat dimulai dari atau mencakup hal-hal peristiwa yang pernah dialami dan terdapat di lingkungan siswa. Penyampaian bahan pelajaran dengan menggunakan pendekatan ini akan mudah dipahami dan lebih bermakna karena bertitik tolak dari suatu hal yang nyata. Adapun lingkungan yang dimaksud adalah; lingkungan alam, social, dan budaya serta keluarga yang pada waktu tertentu dapat dipakai sebagai wahana dan sumber belajar. Semua jenis mata pelajaran dapat menggunakan pendekatan ini pada kegiatan pembelajarannya.

B. Pendekatan Penemuan ( Inquiry )

Pendekatan ini mendorong dan mengarahkan siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar-mengajar dengan melakukan berbagai kagiatan penelitian saderhana. Kegiatan tersebut dapat berupa mengumpulkan data melalui pengamatan, mencetat dan menafsirkan data serta mengambil kesimpulan. Kesimpulan ini berupa pengetahuan yang harus dimiliki siswa, misalnya konsep, prinsip atau kaidah (penjelasan mengenai suatu benda atau peristiwa). Berbagai metode dapat digunakan secara terpadu dalam pelaksanaan pendekatan inkuiri, misalnya metode eksperimen, widiyawisata, diskusi, tanya jawab, dan lain-lain. Guru dapat memilih metode-metode yang sesuai dengan pengetahuan yang akan dikembangkan. Mata pelajaran yang paling tepat dan sering menggunakan metode ini antara lain adalah Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pemgetahuan Sosial, Bahasa Asing dan mata pelajaran tertentu dalam muatan local.

C. Pendekatan Konsep

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini dipusatkan pada pengembangan konsep dengan menggunakan berbagai metode yang sesuai. Pengembangan konsep dalam pembelajaran ini penting untuk mecegah diajarkannya fakta-fakta yang terlepas-lepas sehinga kurang berkena. Secara umum pembelajaran ini dilaksanakan sebagai berikut. Siswa melakukan kegiatan pengamatan (dengan satu atau lebih indera) untuk mengumpulkan berbagai informasi yang sesuai (relevan) serta manafsirkannya. Dari hasil penafsiran tersebut diambil suatu kesimpulan bersifat umum (generalisasi) yang berupa konsep. Pndekatan ini juga digunakan dalam penyusunan bahan pelajaran suatu mata pelajaran tertentu dalam GBPP, misalanya IPA.

D. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan ini menekankan pengunaan keterampilan proses dalam pembelajaran. Keterampilan proses berguna bagi siswa untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep. Keterampilan proses meliputi keterampilan mengamati, menafsirkan hasil pengamatan atau informasi, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan merancang, dan merencanakan kegiatan terutama kegiatan eksperimen serta menerapkan konsep. Pendekatan ini selalu digunakan bersama-sama dengan pendekatan konsep. Pendekatan ini lebih cocok untuk digunakan pada penyusunan program mata pelajaran, misalnya IPA dalam GBPP.

E. Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan ini memberikan kesempatan pada siswa untuk mengenali masalah, menyusun berbagai gagasan atau kemungkinan pemecahan masalah, merencanakan, dan melaksanakan cara memecahkan masalah tersebut serta mengkomunikasikan hasilnya.

F. Pendekatan Induktif-Deduktif

Pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan induktif, siswa menarik suatu kesimpulan dari sejimlah fakta yang berhubungan satu sama lain yang diperoleh melalui pengamatan atau cara lain. Sebaliknya, pendekatan deduktif menhadapkan siswa pada sesuatu yang berlaku umum lebih dahulu, misalnya yang berupa konsep, prinsip, atau hokum dan kemudian mengumpulkan berbagai fakta yang mendukung pernyataan tersebut. Hal ini misalnya dalam mata pelajaran IPA, ada konsep yang berbunyi “air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah”. Berangkat dari konsep ini, kemudian siswa melakukan percobaan dan mengamatinya bahwa air sungai itu memang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Kedua pendekatan ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran dalam BGPP.

G. Pendekatan Sejarah

Pendekatan ini bertujuan untuk menunjukkan kepada siswa bahwa ilmu penetahuan terus-menerus berkembang berkat ketekunan dan kerja keras para ilmuwan. Pendekatan ini berguna dalam memberikan dorongan kepada siswa untuk bersikap ilmiah, tekun, dan ulet dalam belajar. Pendekatan ini digunakan terutama dalam mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika dan juga Bahasa.

H. Pendekatan Nilai

Dengan menggunakan pendekatan ini dapat dikembangkan berbagai nilai, seperti nilai moral, estetika (keindahan), dan sebagainya yang terkandung dalam berbagai mata pelajaran, seperti Agama, PPKn, Bahasa, IPA, IPS, Kerajinan Tangan, Kesenian, dan mata pelajaran tertentu dalam Muatan Lokal.

I. Pendekatan Komunikatif

Pendekatan ini mengutamkan pembelajaran bahasa pada pemahaman dan ketrampilan penggunaan bahasa secara nyata dan wajar. Pembelajaran ini menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dengan baik, benar, dan wajar serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan dan kegunaan.

J. Pendekatan Tematik

Pendekatai ini digunakan dalam pengmbangan dan perluasan bahan kajian melalui tema-tema dan meliputi berbagai aspek kehidupan siswa yang menjadi pemersatu kegiatan belajar. Tema dalam mata pelajaran bahasa Indonesia digunakan sebagai pemersatu kegiatan belajar dalam penembangan kemampuan berbahasa, yaitu keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara serta pengusaan kosakata dan struktur bahasa itu sendiri. Pendekatan ini juga digunakan dalam mata pelajaran PPKn. Pendekatan ini digunakan baik dalam penyusunan program maupun dalam proses kegiatan belajar-mengajar.




DATAR PUSTAKA


Baharuddin H., Drs, M.Pdi, 2007, Psikologi Pendidikan”Refleksi Teoritis Terhadap Fenomena”, AR-RUZZ MEDIA; Jogjakarta.
Djaali H. Prof., Dr., 2007, Psikologi Pendidikan, Bumi Aksara; Jakarta.
Hamzah B. Uno, Prof., Dr., 2007, Profesi Kependidikan, Bumi Aksara; Jakarta.
______________, Cet.III, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bumi Aksara; Jakarta.
Hasbullah, Ed. Revisi 6, 2008, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Oemar Hamalik, Dr., Cet. VI, 2007, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara; Jakarta.
Zainal Aqib, 2002, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Insan Cendekia; Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar